Widget HTML #1

Gedung di China Ini Disebut Sebagai Pusat iPhone Curian – Benarkah?

 



Gedung di China Ini Disebut Sebagai Pusat iPhone Curian – Benarkah?

Mimedia.biz.id – Sebuah gedung tak mencolok di distrik Futian, Shenzhen, China, kini menjadi sorotan dunia setelah beberapa laporan investigatif mengungkap dugaan bahwa lokasi tersebut merupakan pusat operasi distribusi iPhone hasil curian dari berbagai belahan dunia. Koordinat pelacakan dari ribuan iPhone yang dilaporkan hilang disebut berujung di lokasi yang sama. Apakah benar telah terjadi praktik kriminal berskala global di balik dinding gedung ini?

Penelusuran dilakukan oleh pakar keamanan siber dan pelacak digital independen yang mengklaim bahwa iPhone curian dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, hingga Indonesia menunjukkan pola lokasi akhir yang identik. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran besar akan keamanan rantai distribusi teknologi, khususnya perangkat Apple yang terkenal dengan sistem keamanannya.


“Koordinat Selalu Mengarah ke Gedung yang Sama”

Salah satu penyelidik dari firma keamanan digital yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, timnya berhasil melacak lebih dari 2.000 perangkat iPhone yang hilang, dan mayoritas mengarah ke satu titik di Shenzhen.

“Kami sudah mengidentifikasi pola ini sejak 2023. Bahkan perangkat yang dilaporkan dicuri di Eropa Timur hingga Asia Tenggara semuanya menunjukkan titik akhir di gedung tersebut,” ungkapnya dalam wawancara dengan media internasional, dikutip dari laporan Detikcom.


Apa yang Terjadi di Dalam Gedung Itu?

Menurut hasil investigasi, gedung tersebut bukan sembarang bangunan. Di dalamnya terdapat fasilitas semi-industri yang memungkinkan pelaku untuk:

  • Membuka dan menghapus akun Apple ID (iCloud Bypass)

  • Mengganti motherboard atau mengubah IMEI perangkat

  • Menyamarkan perangkat sebagai unit refurbish legal

  • Mengemas ulang dan menjual kembali ke pasar gelap atau e-commerce internasional

Sebagian besar perangkat kemudian dilepas ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, Nigeria, dan India dengan harga miring namun tanpa jaminan legalitas dan keamanan.


Sejak Kapan Aktivitas Ini Terjadi?

Rekaman pelacakan pertama menunjukkan aktivitas ini mulai aktif sejak akhir 2021. Namun, lonjakan besar baru tercatat pada 2023 hingga awal 2025, bersamaan dengan meningkatnya kasus pencurian ponsel pintar di kota-kota besar dunia.


Mengapa China Menjadi Titik Pusat?

China, khususnya Shenzhen, merupakan pusat manufaktur teknologi terbesar dunia. Ketersediaan suku cadang, tenaga teknisi, serta infrastruktur logistik menjadikan tempat ini sebagai lokasi “ideal” bagi pelaku kejahatan untuk memodifikasi perangkat curian. Ditambah lagi, celah regulasi di beberapa sektor membuka kemungkinan berlangsungnya praktik ilegal tanpa pengawasan ketat.


Apa Tanggapan Apple dan Pemerintah Tiongkok?

Hingga berita ini diturunkan, Apple belum memberikan pernyataan resmi soal temuan tersebut. Namun perusahaan diketahui terus memperketat sistem keamanannya, termasuk dengan fitur Activation Lock, Find My iPhone, dan dukungan anti-reset unauthorized device.

Sementara itu, otoritas Tiongkok juga belum memberikan tanggapan, meskipun tekanan dari masyarakat internasional terus meningkat. Analis memperkirakan akan ada langkah diplomatik yang menuntut investigasi resmi dari pemerintah China dalam waktu dekat.


Akankah Ada Tindakan Internasional?

Beberapa badan internasional seperti Europol, FBI, dan Interpol dikabarkan mulai menyelidiki lebih dalam dugaan operasi ini. Jika bukti cukup kuat, penggerebekan atau sanksi terhadap pihak-pihak terkait bisa segera dilakukan.

“Jika terbukti, ini bisa jadi salah satu skandal perdagangan perangkat curian terbesar dalam sejarah industri teknologi,” ujar pakar siber dari Universitas Stanford.


FAQ – iPhone Curian dan Gedung Misterius di Shenzhen

Q: Apakah semua iPhone curian terlacak ke satu gedung di China?
A: Berdasarkan investigasi independen, mayoritas iPhone curian dari berbagai negara terlacak ke satu gedung di Shenzhen.

Q: Apa yang terjadi pada iPhone curian itu?
A: Perangkat tersebut diduga dimodifikasi: akun dihapus, komponen diganti, lalu dijual ulang secara ilegal.

Q: Bisakah pembeli biasa tertipu membeli perangkat ini?
A: Sangat bisa. Perangkat terlihat normal tetapi tidak memiliki jaminan, dan bisa sewaktu-waktu diblokir Apple.

Q: Apa langkah Apple dalam menghadapi hal ini?
A: Apple memperketat fitur keamanan dan terus mengembangkan sistem pelacakan perangkat yang dicuri.

Q: Apakah pemerintah China mengetahui hal ini?
A: Belum ada pernyataan resmi. Namun tuntutan dari berbagai negara agar dilakukan penyelidikan semakin meningkat.


Tetap ikuti Mimedia.biz.id untuk kabar terkini dunia teknologi, keamanan digital, dan perkembangan industri smartphone global. Aktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan isu-isu panas seputar Apple, Android, dan lainnya!


Kategori: Teknologi, Keamanan Siber, Smartphone
Tag: iPhone Curian, Apple, Shenzhen, Keamanan Digital, Aktivasi iCloud, Pasar Gelap, Investigasi Internasional, Teknologi China, iCloud Bypass, Black Market iPhone



Post a Comment for "Gedung di China Ini Disebut Sebagai Pusat iPhone Curian – Benarkah?"