250 Ribu Serangan Siber Nyamar Jadi Anime Naruto - One Piece – Benarkah?
250 Ribu Serangan Siber Nyamar Jadi Anime Naruto - One Piece – Benarkah?
Mimedia.biz.id – Dunia maya kembali diguncang oleh laporan mengkhawatirkan yang menyebut bahwa lebih dari 250.000 serangan siber sepanjang 2024 menyamar sebagai konten anime populer seperti Naruto dan One Piece. File bajakan, aplikasi palsu, dan situs ilegal yang mengusung nama besar dua anime ini ternyata menjadi sarana penyebaran malware berskala global. Apakah benar para penggemar anime kini menjadi target empuk para penjahat digital?
Penelusuran Menemukan Ribuan File Palsu Bertema Anime
Investigasi dilakukan oleh Kaspersky, perusahaan keamanan siber internasional yang menyatakan bahwa selama setahun terakhir mereka mendeteksi ratusan ribu upaya infeksi malware yang menyusup lewat file bajakan bertema anime Jepang.
“Kami mengamati adanya pola baru: pelaku menyamarkan malware dalam bentuk file video, game, dan dokumen bertema anime populer seperti Naruto dan One Piece untuk menipu pengguna muda,” ujar Vladimir Kuskov, Head of Anti-Malware Research di Kaspersky, dikutip dari laporan resmi mereka.
Temuan ini menjadi sorotan karena menunjukkan perubahan metode serangan siber: dari teknik brute force dan phishing konvensional ke pendekatan emosional berbasis fandom.
“Format File Berbahaya Menyamar Jadi File Video dan Game”
Menurut data Kaspersky, file berbahaya umumnya muncul dalam format:
-
.exe
yang menyamar sebagai game Naruto -
.apk
yang mengaku sebagai aplikasi streaming One Piece -
.zip
berisi dokumen fanfiction, e-book, atau OST anime
Sebagian besar file disebar melalui situs download ilegal, forum anime, dan grup Telegram yang menawarkan akses “eksklusif” ke episode terbaru atau game belum rilis.
“Kami menemukan pola distribusi global, di mana malware bertema anime dikemas dan dibagikan melalui jaringan dark web, lalu disebarkan lewat platform populer yang banyak diakses remaja,” lanjut Kuskov.
Apa yang Terjadi Saat File Itu Dibuka?
Hasil analisis mendalam menunjukkan bahwa malware tersebut bisa:
-
Mencuri kredensial media sosial dan email
-
Memasang trojan untuk memata-matai aktivitas pengguna
-
Mengalihkan klik ke situs phishing atau mining crypto diam-diam
-
Mengendalikan perangkat dari jarak jauh (remote access)
Dalam beberapa kasus, korban bahkan tidak sadar perangkatnya telah disusupi hingga muncul gejala seperti kuota cepat habis, perangkat melambat, atau muncul iklan aneh.
Sejak Kapan Serangan Ini Terjadi?
Serangan ini pertama kali terdeteksi pada akhir 2023, namun mulai meningkat signifikan pada pertengahan 2024, terutama bertepatan dengan:
-
Rilis film “One Piece: Red” versi digital
-
Kabar tentang spin-off baru Naruto di Jepang
-
Kebangkitan tren game anime versi modifikasi
Puncaknya terjadi antara Oktober 2024 hingga Januari 2025, di mana hampir 80.000 file malware bertema anime ditemukan hanya dalam 3 bulan.
Mengapa Naruto dan One Piece yang Dipilih?
Keduanya adalah anime paling populer di dunia, dengan jutaan penggemar aktif di media sosial. Target utama pelaku adalah:
-
Remaja dan mahasiswa
-
Pengguna yang sering download file dari situs ilegal
-
Komunitas fansub dan grup pecinta anime bajakan
Anime populer menjadi umpan sempurna, karena pelaku tahu pengguna akan tergiur meski berasal dari sumber tidak resmi.
Apa Kata Pakar Indonesia?
Doni Septian, analis keamanan digital di Jakarta, mengatakan bahwa pola ini bisa menjadi krisis baru dalam keamanan siber regional.
“Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat konsumsi anime tertinggi secara ilegal. Maka wajar kalau kita jadi salah satu target terbesar serangan berbasis anime,” jelas Doni saat diwawancara Mimedia.biz.id.
Ia menambahkan bahwa masyarakat masih mengabaikan pentingnya sumber resmi dan antivirus aktif saat mengakses hiburan digital.
Bagaimana Tanggapan Pemerintah dan Platform Legal?
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia, namun beberapa platform legal seperti Bstation, Crunchyroll, dan Netflix mulai meningkatkan kampanye “Tonton Legal, Aman Digital” untuk mengedukasi pengguna.
Kaspersky juga tengah bekerja sama dengan INTERPOL untuk mendeteksi jaringan distribusi malware global yang menggunakan anime sebagai topeng.
Akankah Tren Ini Berlanjut?
Para peneliti meyakini bahwa teknik ini akan makin berkembang. Setelah Naruto dan One Piece, diperkirakan pelaku akan menyasar anime lain seperti:
-
Demon Slayer
-
Jujutsu Kaisen
-
Attack on Titan
-
My Hero Academia
“Kami bahkan menemukan malware menyamar sebagai OST resmi dari Demon Slayer. Target mereka sangat spesifik, yaitu para penggemar yang tidak sabar menunggu rilis resmi,” tutup Kuskov.
FAQ – Serangan Siber Bertema Anime Naruto & One Piece
Q: Apakah benar ada 250 ribu lebih serangan siber bertema anime?
A: Ya. Data Kaspersky menunjukkan lebih dari 250.000 file malware ditemukan sepanjang 2024 yang menyamar sebagai konten anime Naruto dan One Piece.
Q: Bagaimana cara file ini menyusup?
A: Melalui file video, aplikasi game palsu, dan dokumen bajakan yang disebar lewat situs ilegal atau forum komunitas anime.
Q: Apa bahayanya jika file itu dibuka?
A: Bisa mencuri data, mengontrol perangkat dari jarak jauh, dan menanam spyware atau iklan berbahaya.
Q: Siapa yang paling rentan?
A: Remaja dan dewasa muda yang sering mengakses situs anime ilegal tanpa antivirus aktif.
Q: Bagaimana cara aman menikmati anime?
A: Gunakan platform legal seperti Netflix, Bstation, atau Crunchyroll. Hindari klik link mencurigakan dan aktifkan perlindungan antivirus.
Tetap Aman Saat Menikmati Anime Favoritmu
Jangan biarkan rasa penasaran terhadap episode terbaru Naruto atau petualangan Luffy di One Piece membuatmu jadi korban kejahatan digital. Dunia siber kini lebih berbahaya dari sebelumnya—dan musuhmu bisa jadi bukan Orochimaru atau Kaido, melainkan malware yang menyamar sebagai mereka.
Ikuti terus Mimedia.biz.id untuk kabar terbaru seputar teknologi, anime, keamanan siber, dan tips digital aman lainnya.
Kategori: Teknologi, Keamanan Siber, Anime
Tag: Serangan Siber, Naruto, One Piece, Malware Anime, Keamanan Digital, Kaspersky, Anime Bajakan, Trojan Anime, Indonesia Anime Fans, Streaming Ilegal
Post a Comment for "250 Ribu Serangan Siber Nyamar Jadi Anime Naruto - One Piece – Benarkah?"
Post a Comment