Widget HTML #1

Korsel Ungkap Borok Chatbot AI DeepSeek

 



Korsel Ungkap Borok Chatbot AI DeepSeek

Mimedia.biz.id – Dunia kecerdasan buatan kembali diguncang kabar tak sedap. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) baru saja mengungkapkan sejumlah kelemahan serius pada chatbot AI DeepSeek, yang selama ini diklaim sebagai salah satu pesaing kuat ChatGPT dan Gemini di kawasan Asia.

Dalam laporan resminya, pihak regulator teknologi Korsel menyebutkan bahwa DeepSeek dinilai belum mampu memenuhi standar etika, privasi, dan keandalan AI yang ditetapkan secara nasional.

"DeepSeek saat ini menunjukkan beberapa potensi risiko serius, termasuk dalam aspek perlindungan data pribadi dan penyebaran informasi tidak akurat," ungkap juru bicara Korea Communications Commission (KCC) dalam konferensi pers di Seoul, Jumat (26/4/2025).

Borok yang Diungkap dari Chatbot DeepSeek

Berikut beberapa temuan utama dari investigasi yang dilakukan pemerintah Korsel:

  • Penyalahgunaan Data Pribadi
    DeepSeek diketahui menyimpan dan menggunakan percakapan pengguna tanpa izin eksplisit. Ini melanggar ketentuan GDPR versi Asia yang berlaku di Korea Selatan.

  • Bias Algoritma
    Analisis menemukan bahwa DeepSeek menghasilkan jawaban yang bias pada isu sensitif seperti politik dan ras, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan diskriminasi algoritmik.

  • Informasi Tidak Akurat
    Sebanyak 22% dari jawaban yang diberikan DeepSeek dalam uji coba internal dinilai mengandung informasi salah atau menyesatkan.

  • Kurangnya Transparansi
    DeepSeek dinilai kurang memberikan penjelasan kepada pengguna tentang bagaimana jawabannya dihasilkan, yang bertentangan dengan prinsip Explainable AI (XAI).

Investigasi ini dilakukan selama tiga bulan dan melibatkan pengujian lebih dari 10.000 sesi percakapan.

Apa Itu DeepSeek?

DeepSeek adalah chatbot AI berbasis Large Language Model (LLM) buatan startup teknologi DeepSeek Technologies, yang berbasis di Hong Kong.

Diluncurkan pada awal 2024, DeepSeek awalnya digadang-gadang sebagai alternatif AI lokal Asia yang lebih cepat, murah, dan terkontrol daripada produk Barat seperti OpenAI atau Google DeepMind.

DeepSeek banyak digunakan di sektor layanan pelanggan, pendidikan daring, dan aplikasi konsultasi digital di negara-negara Asia, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia.

Respon Komunitas Teknologi

Kabar tentang kelemahan DeepSeek langsung memicu reaksi dari komunitas teknologi dan AI di Asia.

Banyak pakar keamanan siber menilai bahwa insiden ini adalah "alarm keras" untuk pengawasan lebih ketat terhadap pengembangan dan penggunaan AI generatif di Asia.

"Kasus DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi AI tidak cukup hanya fokus pada kecepatan dan harga. Aspek etika dan perlindungan privasi harus menjadi prioritas," kata Dr. Min-Ji Kim, profesor AI Ethics di Seoul National University.

Di media sosial, beberapa pengguna menyayangkan bahwa proyek ambisius dari Asia kembali menghadapi tantangan kredibilitas di panggung global.

Implikasi ke Depan

Pemerintah Korsel saat ini mempertimbangkan untuk memperketat regulasi chatbot AI, termasuk:

  • Mewajibkan audit independen untuk chatbot generatif.

  • Memberlakukan sanksi berat untuk pelanggaran privasi data pengguna.

  • Menetapkan standar baru untuk transparansi algoritma AI.

DeepSeek Technologies sendiri mengaku akan bekerja sama penuh dengan otoritas Korsel dan berjanji merilis pembaruan sistem keamanan dan etika dalam beberapa bulan ke depan.

Namun, dampak reputasi dari temuan ini diperkirakan akan mempengaruhi ekspansi DeepSeek ke pasar Asia lainnya.


FAQ tentang Kasus DeepSeek

Q: Apa masalah utama yang ditemukan pada chatbot DeepSeek?
A: Penyalahgunaan data pribadi, bias algoritma, informasi tidak akurat, dan kurangnya transparansi jawaban.

Q: Siapa yang melakukan investigasi terhadap DeepSeek?
A: Investigasi dilakukan oleh Korea Communications Commission (KCC), lembaga pengawas teknologi di Korea Selatan.

Q: Apakah DeepSeek beroperasi di Indonesia?
A: Hingga saat ini, DeepSeek belum secara resmi beroperasi di Indonesia, tetapi beberapa aplikasinya dapat diakses melalui platform digital.

Q: Bagaimana tanggapan DeepSeek Technologies?
A: Mereka menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah Korsel dan berjanji memperbaiki sistem ke depannya.

Q: Apa dampak kasus ini bagi industri AI di Asia?
A: Kasus ini mendorong tuntutan regulasi yang lebih ketat terhadap chatbot AI dan memperkuat fokus pada etika serta privasi dalam pengembangan AI.


Ikuti terus update dunia teknologi dan AI hanya di website resmi kami Mimedia.biz.id.
Dapatkan berita, analisa mendalam, dan perkembangan terbaru setiap hari


Post a Comment for "Korsel Ungkap Borok Chatbot AI DeepSeek"