Widget HTML #1

AI Bisa Kuasai Manusia? Ini Kata Penciptanya

 



AI Bisa Kuasai Manusia? Ini Kata Penciptanya

Mimedia.biz.id – Dunia teknologi kembali dihebohkan oleh pernyataan Geoffrey Hinton, salah satu tokoh utama di balik kecerdasan buatan (AI), yang menyebut bahwa AI berpotensi menguasai manusia. Apakah ini tanda awal dari masa depan distopia yang selama ini hanya ada di film-film fiksi ilmiah?

Pernyataan mengejutkan ini disampaikan Hinton dalam wawancara eksklusif baru-baru ini, tak lama setelah ia memutuskan keluar dari Google untuk lebih vokal mengkritisi arah pengembangan AI global. Sebagai ilmuwan yang dijuluki "Godfather of AI", peringatan dari Hinton langsung menjadi sorotan utama dunia.

“AI bisa berkembang sangat cepat, hingga suatu hari nanti manusia kehilangan kendali atasnya,” ujar Geoffrey Hinton kepada BBC.


Apa Saja Kekhawatiran Geoffrey Hinton?

Geoffrey Hinton menyoroti berbagai aspek yang menurutnya bisa menjadi masalah besar jika AI terus dikembangkan tanpa regulasi yang ketat. Berikut beberapa poin utama kekhawatirannya:

  • AI bisa menipu dan memanipulasi manusia: Kemampuan AI dalam membuat teks, gambar, dan suara palsu sangat berpotensi disalahgunakan untuk disinformasi massal.

  • Kecerdasan super di luar kendali: Hinton menyebut bahwa suatu saat AI bisa menjadi lebih cerdas dari manusia dan menciptakan tujuan sendiri.

  • Senjata otonom berbasis AI: Teknologi militer yang dilengkapi AI dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia.

  • Penghilangan pekerjaan manusia: Otomatisasi berbasis AI diprediksi akan menggantikan banyak jenis pekerjaan, dari buruh pabrik hingga analis data.

“Ini bukan tentang AI sekarang, tapi AI 5–20 tahun ke depan. Saat kecerdasannya melampaui kita, apa yang bisa kita lakukan?” tambah Hinton.


Kapan AI Diperkirakan Melewati Kecerdasan Manusia?

Menurut Hinton dan sejumlah pakar lainnya, AI dengan kecerdasan melebihi manusia—disebut sebagai Artificial General Intelligence (AGI)—bisa tercapai dalam satu atau dua dekade ke depan. Artinya, kita sudah sangat dekat dengan masa di mana mesin bisa berpikir, merencanakan, dan memutuskan seperti (atau lebih baik dari) manusia.

Beberapa perusahaan teknologi besar saat ini berlomba-lomba mengembangkan AI generatif, termasuk Google, OpenAI, Meta, dan lainnya. Namun, belum semua menyepakati batasan etis yang sama.


Latar Belakang: Siapa Geoffrey Hinton?

Geoffrey Hinton adalah peneliti asal Inggris yang menjadi pionir dalam bidang deep learning dan neural network. Penemuan serta penelitiannya menjadi dasar berkembangnya AI modern seperti ChatGPT, Google Bard, dan berbagai teknologi pengenal wajah dan suara.

Ia pernah bekerja di Google selama lebih dari satu dekade, hingga akhirnya mundur pada tahun 2023 untuk memperingatkan bahaya AI secara lebih terbuka.


Reaksi Dunia Teknologi

Pernyataan Hinton mendapat dukungan dari berbagai tokoh besar, termasuk Elon Musk dan Sam Altman (CEO OpenAI), yang bahkan sempat menandatangani surat terbuka untuk menghentikan sementara pengembangan AI canggih.

Namun, ada juga yang menganggap kekhawatiran Hinton terlalu berlebihan, dan lebih menekankan pentingnya pendekatan realistis: mengatur AI, bukan menghentikannya total.

“AI harus dilihat sebagai alat, bukan ancaman,” kata CEO DeepMind dalam wawancara terpisah. Namun, semua pihak sepakat bahwa pengawasan ketat dan transparansi sangat dibutuhkan.


Akankah AI Benar-Benar Menguasai Manusia?

Kemungkinan AI mengambil alih dunia masih berada di ranah prediksi, tapi sinyal awal sudah muncul: deepfake, chatbot cerdas, dan AI yang bisa menulis, menggambar, hingga membuat musik. Apakah ini langkah pertama menuju dominasi mesin?

Jika regulasi global tidak segera dirancang, kemungkinan itu akan terus tumbuh. Bahkan, Hinton menyebutkan bahwa “AI mungkin akan menciptakan versinya sendiri tentang realitas yang tidak bisa kita bedakan dengan dunia nyata.”


FAQ – AI vs Manusia: Pertanyaan yang Sering Muncul

Q: Apakah benar AI bisa lebih cerdas dari manusia?
A: Secara teori, ya. Konsep ini disebut Artificial General Intelligence (AGI), dan banyak ilmuwan memperkirakan hal itu bisa tercapai dalam 10–20 tahun ke depan.

Q: Apa bahaya utama dari AI menurut Geoffrey Hinton?
A: Bahaya terbesar adalah kehilangan kendali atas AI yang lebih cerdas dari manusia, serta penyalahgunaan AI untuk manipulasi informasi dan senjata.

Q: Apakah semua pakar setuju AI adalah ancaman?
A: Tidak semua. Sebagian percaya AI adalah alat bantu dan hanya berbahaya jika disalahgunakan. Namun, banyak tokoh besar yang sepakat soal pentingnya regulasi.

Q: Apakah saat ini AI sudah bisa menggantikan pekerjaan manusia?
A: Ya, dalam beberapa bidang seperti customer service, analisis data, dan pembuatan konten, AI sudah menggantikan sebagian pekerjaan manusia.

Q: Apa solusi untuk menghindari dominasi AI?
A: Regulasi global, pengembangan AI etis, dan transparansi dari perusahaan teknologi adalah langkah utama untuk mencegah dominasi AI.


Tetap ikuti Mimedia.biz.id untuk kabar terbaru seputar perkembangan teknologi, dunia digital, dan kecerdasan buatan. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan berita penting lainnya


Post a Comment for "AI Bisa Kuasai Manusia? Ini Kata Penciptanya"