Widget HTML #1

Menkomdigi Sebut Meta & Google Gelar Kabel Bawah Laut Lagi ke RI, Apa Dampaknya?

 



Menkomdigi Sebut Meta & Google Gelar Kabel Bawah Laut Lagi ke RI, Apa Dampaknya?

Mimedia.biz.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Budi Arie Setiadi, mengungkap bahwa dua raksasa teknologi dunia, Meta dan Google, kembali menggulirkan proyek besar: pemasangan kabel bawah laut baru yang menghubungkan Indonesia dengan infrastruktur internet global.

Langkah ini bukan hanya proyek fisik biasa. Kabel bawah laut baru ini diharapkan menjadi pilar penting dalam mendukung ekosistem digital nasional, mulai dari koneksi internet cepat, kapasitas data tinggi, hingga mendukung pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air.


Menkomdigi Pastikan Proyek Kabel Bawah Laut Meta dan Google Dimulai Lagi

Dalam wawancara terbaru, Menkomdigi Budi Arie menyatakan bahwa Meta dan Google sudah berada dalam tahap realisasi proyek.

“Meta dan Google akan menggelar kabel bawah laut ke Indonesia. Ini penting untuk memperkuat infrastruktur digital dan mempercepat transformasi digital nasional,” kata Budi dalam konferensi pers Kominfo (6 Juni 2025).

Menurutnya, inisiatif ini bukan proyek pertama yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut. Namun, kehadiran kabel baru ini akan menambah jalur koneksi internasional, sekaligus memperbesar kapasitas dan stabilitas jaringan internet Indonesia secara keseluruhan.


Spesifikasi dan Fungsi Kabel Bawah Laut Ini

Meski belum diungkap nama resmi dari proyek ini, sumber internal menyebut bahwa kabel tersebut kemungkinan besar merupakan kelanjutan dari proyek-proyek sebelumnya seperti:

  • Apricot Cable System (Google)

  • Echo & Bifrost Cable System (Meta)

Proyek baru ini akan:

  • Menghubungkan Indonesia langsung ke pusat data di Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat

  • Mendukung bandwidth hingga ratusan Tbps (terabit per second)

  • Menggunakan teknologi fiber optic ultra-low latency

  • Melibatkan mitra infrastruktur lokal untuk landing station di beberapa titik seperti Batam, Jakarta, dan Manado

Kabel bawah laut ini menjadi bagian dari upaya besar untuk mengatasi kesenjangan digital, terutama di wilayah Indonesia timur yang masih minim akses internet cepat.


Dampak ke Indonesia: Akses Lebih Cepat, Biaya Lebih Murah

Kehadiran kabel bawah laut baru yang digagas Meta dan Google diyakini akan berdampak luas:

  • Kecepatan internet nasional meningkat, terutama untuk layanan cloud dan streaming

  • Stabilitas koneksi lebih terjamin, khususnya di saat trafik tinggi

  • Harga bandwidth bisa ditekan, memberi dampak positif pada harga paket internet masyarakat

  • Dukungan besar untuk AI & data center lokal, termasuk proyek nasional seperti Palapa Ring & Satu Data Indonesia

  • Dorongan bagi startup digital, fintech, dan e-commerce lokal untuk bersaing secara global

Menurut pengamat TI, kabel bawah laut merupakan tulang punggung internet dunia. Tanpa infrastruktur ini, konektivitas akan sangat lambat dan mahal, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia.


Reaksi Publik dan Komunitas Teknologi

Pernyataan Menkomdigi ini mendapat respons positif dari pelaku industri dan komunitas IT. Banyak yang berharap kehadiran kabel ini juga diikuti oleh:

  • Keterbukaan akses bagi ISP lokal

  • Regulasi yang transparan

  • Kerja sama dengan operator domestik

“Selama infrastruktur ini bisa diakses dengan adil oleh seluruh pemain industri, maka ini akan mempercepat kemajuan ekosistem digital kita,” ujar David Wibowo, pengamat telekomunikasi dan CTO sebuah ISP swasta.


FAQ – Kabel Bawah Laut Meta & Google ke Indonesia

Q: Apa itu kabel bawah laut dan mengapa penting?
A: Kabel bawah laut adalah serat optik yang ditanam di dasar laut untuk menghubungkan negara-negara secara fisik. 99% lalu lintas data internet global lewat kabel bawah laut, bukan satelit.

Q: Siapa yang membiayai proyek kabel ini?
A: Proyek ini dibiayai dan digerakkan oleh Meta dan Google, dua perusahaan teknologi global, dengan kerja sama mitra infrastruktur lokal di Indonesia.

Q: Apa manfaatnya untuk masyarakat?
A: Internet lebih cepat, lebih stabil, dan harga paket internet berpotensi turun karena peningkatan pasokan bandwidth.

Q: Apakah kabel ini sudah mulai dipasang?
A: Menkomdigi menyebut proyeknya sudah mulai berjalan tahun ini (2025), dan akan berlangsung bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

Q: Di mana lokasi pemasangan kabel ini?
A: Lokasi pasti belum diumumkan resmi, tetapi diperkirakan mencakup titik strategis seperti Batam, Jakarta, dan Manado.

Q: Apakah akan berdampak ke jaringan 5G atau AI?
A: Ya, kabel ini akan mendukung pusat data, cloud, AI training, hingga distribusi konten video streaming & aplikasi berat lainnya seperti 5G, AR, VR, dan metaverse.


Indonesia Menuju Kedaulatan Digital Lewat Kabel Laut

Kehadiran kembali proyek kabel bawah laut oleh Meta dan Google menandai babak baru transformasi digital Indonesia. Ketika infrastruktur global berpindah ke Asia, Indonesia tak lagi hanya sebagai pasar, tapi sebagai hub konektivitas strategis yang menghubungkan dunia.

Pemerintah diharapkan menjaga keterbukaan dan keberlanjutan ekosistem digital ini, agar manfaatnya dirasakan tak hanya di kota besar, tapi juga desa-desa yang kini masih tertinggal digital.

Ikuti berita infrastruktur digital dan teknologi global lainnya hanya di Mimedia.biz.id.


Kategori: Teknologi, Infrastruktur Digital, Internet
Tag: Kabel Bawah Laut, Meta, Google, Menkomdigi, Kominfo, Transformasi Digital, Infrastruktur Internet, Indonesia, Teknologi Global, AI, Fiber Optik




Post a Comment for "Menkomdigi Sebut Meta & Google Gelar Kabel Bawah Laut Lagi ke RI, Apa Dampaknya?"